Sakit kepala sebenarnya hal yang sangat umum kita alami. Namun sebenarnya sakit kepala merupakan sebuah pertanda terjadinya sesuatu di dalam tubuh kita. Walaupun umum apakah ada tips agar tidak sakit kepala lagi. Jawabanya ada.
Dalam ilmu kesehatan barat, ketika ada gejala yang dirasakan. Maka kebanyakan tindakan yang dilakukan adalah mengupayakan keluhan itu tidak terasa lagi. Hal ini bisa tepat pada situasi tertentu, tapi kebanyakan tidak melihat jauh kedalam permasalahan yang terjadi. Iya pasien saat itu merasa sakit di kepala, tapi seyogyanya melakukan tidakan yang bisa menemukan akar dari sakit itu sendiri jauh lebih baik.
Memang membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk melakukan hal ini. Tapi itu akan menemukan titik masalah yang sebenarnya.
Dalam ilmu kesehatan timur, banyak yang justru terbalik dari ilmu kesehatan barat. Yang mana sebenarnya ini bagus karena jadi masuk ke akar masalah yang sebenarnya untuk mencari sumber masalah yang sebenarnya. Tapi dalam pandangan banyak orang akan terkesan lama dan bertele tele.
Pada kasus ini saya akan membicarakan sakit kepala sebagai contoh nya. Kalau pakai pengobatan barat tentu kita sudah sama sama tau bahwa obat sakit kepala tentu paracetamol. Jadi kalo sakit kepala ya minum saja paracetamol. Selesai.
Tapi dalam ilmu timur, kira akan mundur kebelakang sedikit untuk melihat ada apa saja yang mungkin terlewat dari perhatian kita. Sehingga mungkin saja kita jadi meleset dalam mendiagnosisnya.
Contoh diagnosis sakit kepala ala pengobatan timur
Dalam kasus sakit kepala ini, ada satu hal yang bisa saya analisa dalam kasus sakit kepala. Yaitu bagaimana perlakuan pasien terhadap unsur elemen air dalam keseharianya. Kenapa air, karena air mengisi 72% tubuh manusia. Dan dalam ilmu pengobatan timur, gangguan terhadap elemen air bisa menimbulkan sakit kepala.
Hal pertama yang akan saya cari tau adalah seberapa sering pasien minum. Dari sini kita akan tau pasien dehidrasi atau masih dalam batas normal. Kemudian saya akan tanyakan apa yang dia minum. Dari sini saya akan mendapatkan data seberapa sehat minuman yang biasanya pasien minum. Kemudian yang ketiga saya akan tanyakan bagaiman cara minum dan treatmen terhadap air minum nya bagaimana.
Nah biasanya dari ketiga pertanyaan itu saja sudah terlihat banyak kesalahan mendasar yang terjadi pada pasien dalam interaksinya terhadap air minum yang dia konsumsi. Hal ini sangat wajar terjadi, karena pola pikir masyarakat kita memang sudah jauh sekali dari hal hal bijak yang diwariskan leluhur kita selama ini.
Proses penghormatan terhadap unsur air yang akan kita masukan kedalam tubuh kita sangat penting dan mendasar bagi kesehatan tubuh kita sendiri. Ketidaktauan dan pengabaian masyarakat terhadap budaya adiluhung inilah yang bisa menimbulkan kesusahan pada dirinya sendiri baik cepat maupun lambat.
Bicara kepada air
Ada beberapa tips yang bisa saya berikan dalam kaitanya dengan bagaimana seharusnya cara kita berinteraksi dengan air agar tidak sakit kepala lagi.
Pertama, muliakan lah air. Kenapa harus begitu ? Karena dia akan masuk ke tubuh kita dan mau tidak mau itu akan bereaksi dengan komponen lainya.
Kedua, Bagaimana caranya memuliakan air ? Berdoalah yang baik agar air tersebut menyimpan energi baik yang akan masuk bersamaan dengan air itu kedalam tubuh kita.
Ketiga, biasakan dalam kondisi sedikit kehausan. Nah untuk hal ini akan menarik dan cukup panjang penjelasanya.
Jadi dalam banyak agama kita tentu sudah sering menjalankan puasa. Tapi sayangnya kebanyakan tidak memahami puasa lebih dalam dari sekedar menahan lapar, haus dan nafsu dalam rentang waktu sekian jam. Padahal dalam keyakinan timur kuno puasa memiliki makna yang jauh lebih dalam dari itu.
Contohnya tentang makan, ketika kita tidak terbiasa lapar ternyata tubuh kita menjadi lebih lemah. Dalam ilmu timur ini dikarenakan puasa akan menimbulkan energi tertentu yang mendadak muncul dari aktifitas puasa tersebut.
Logikanya seperti ini. Ketika kita memiliki perut yang ada isinya, tentu saja kita akan memproses itu supaya larut dan melabur jadi darah dan daging. Dengan kata lain terjadinya proses pencernaan memerlukan energi. Sehingga energi tubuh kita akan terbagi ke proses pencernaan tersebut. Tapi kalau tidak adanya makanan dalam tubuh kita tentu saja tidak terjadi proses pencernaan tersebut. Sehingga tubuh kita tidak perlu mengalokasikan energi ke proses pencernaan. Dan itu artinya kita mendapatkan energi tambahan yang bisa kita pergunakan untuk tujuan lain yang kita butuhkan.
Biarkan tubuh kehausan
Lalu kaitanya dengan haus adalah sama yaitu seperti yang makanan tadi. Plus ternyata ketika kita membiarkan tubuh dalam kondisi lapat atau haus, organ tubuh kita jadi kuat. Tidak manja dan cengeng bentar bentar sakit bentar bentar sakit.
Untuk kasus makan, ketika kita terbisa kosong makanan ini akan meningkatkan sensitifitas insulin. Yang mana itu sangat bagus dan menjauhkan kita dengan penyakit diabetes. Dan dalam hal minuman, ternyata membiarkan tubuh kita merasakan kehausan ini akan meningkatkan natrium dalam darah.
Jadi minumlah 20 sampai 30 menit setelah kita merasakan haus. Agar sensor haus di tubuh kita ini benar benar memberikan rasa haus yang sebenarnya. Karena ketika kita sangat mudah minum, dalam artian ketika haus sedikit langsung minum. Ini akan melemahkan sensor haus dalam tubuh kita.
Bagaimana kalau jadi dehidrasi atau malah muncul batu ginjal karena sering kehausan. Insya Alloh tidak terjadi. Karena naturalnya tubuh kita ini kuat untuk tidak makan dan tidak minum dalam rentang waktu dari subuh sampai maghrib. Jadi apa masalahnya dengan munculnya dehidrasi dan batu ginjal. Kecuali memang anda pekerja keras seperti petani yang mencangkul di sawah yang mengeluarkan keringat dengan cukup intens.
Tapi walaupun anda petani sekalipun 30 menit bukan hal lama yang akan menimbulkan penyakit serius.
Bejana
Minumlah air dari bejana menggunakan gelas. Biarkan air berada di dalam bejana selama setidaknya selama 8 jam. Hal ini akan memberikan waktu kepada air untuk melepaskan partikel beracun yang tidak baik untuk tubuh. Lalu gunakan bejana atau wadah penyimpanan air ini yang terbuat dari tembaga atau kuningan. Kedua jenis logam ini akan mengikat partikel beracun dengan lebih mudah.
Dengan perlakuan yang tepat terhadap air ini tentu akan membawa dampak yang berbeda terhadap tubuh kita. Silahkan dirasakan perbedaanya setelah mengubah treatmen kita terhadap air yang akan kita konsumsi sehari hari. Sekian tips agar tidak sakit kepala lagi ala Timur dari kami.