Ki Joni Asmoro

Ki Joni Asmoro, yang juga dikenal sebagai Kanjeng Raden Haryo Tumenggung Waskito Pandulu, merupakan seorang abdi dalem keraton Surakarta dan saat ini menjabat sebagai ketua DPD FKPPAI Jawa Tengah. Ia adalah keturunan keempat dari Eyang Sutowijoyo ( yang juga merupakan seorang abdi dalem di keraton Surakarta ).

Sejak awal, Ki Joni telah memilih untuk mengikuti jejak Eyang Sutowijoyo dan mendedikasikan hidupnya untuk menjadi seorang abdi dalem. Namun, sebelum memasuki dunia spiritual, ia pernah mengalami masa lalu yang sulit dalam masalah asmara. Terlahir dari keluarga yang kurang mampu dan memiliki penampilan yang pas-pasan, Ki Joni merasa sangat sulit untuk mencari pasangan.

Setelah melalui berbagai upaya dan akhirnya berhasil mendapatkan kekasih dan sampai pada tahap tunangan, nasib berkata lain. Dua bulan menjelang pernikahan, hubungan mereka gagal dan Ki Joni merasa sangat sedih hingga terpikir untuk bunuh diri dengan menggunakan pisau. Namun, ia mendapat kesadaran bahwa tindakan tersebut tidak akan membuat calonnya merasa sedih. Ia pun bangkit dari kegagalannya dan kini berusaha untuk membantu orang lain yang mengalami kegagalan dalam percintaan.

Dulu Ki Joni meninggalkan rumah dan merantau ke berbagai daerah di Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatra, Palembang, Pekanbaru, Medan, Suku Karo, dan Danau Toba untuk mendalami ilmu pengasihan dan ilmu pelet.

Sepiro gedene sengsoro iku anamong pacoban
Ki Joni Asmoro

Selama merantau, Ki Joni Asmoro bertemu dengan banyak guru dan spiritualis yang mengajarkan arti kehidupan. Ia belajar tentang meditasi dan ilmu jiwa dari Bunda Kristin Fong di Solo. Kemudian, ia bertemu dengan Romo Ndaru, Guru besar dan pimpinan padepokan Sastro Jendro Hayuningrat Pangruwating Diyu, lalu digembleng tentang ilmu kejawen, arti menghormati leluhur, dan sedulur papat lima pancer.

Namun, Ki Joni Asmoro tidak merasa puas dan ingin terus belajar. Ia pergi ke Surabaya untuk berguru ke Romo Sidharta di Perguruan Sekar Jagad. Dari situ ia belajar banyak tentang kegaiban, alam jin, dan alam gaib. Hingga suatu ketika pada saat itu dalam bimbingan Romo Sidharta, Ki Joni diajak masuk ke alam gaib ( rogoh sukmo ) dan disitulah ia bertemu dengan dua sosok pembimbing / guru gaib.

Yang pertama sosok lelaki dari alas Purwo bernama Eyang Sanca. Dan yang kedua Gusti Madu dari gunung Galungung, beliau adalah salah satu anak raja jin yang menguasai alam gaib di gunung Galunggung. Dari dua sosok gaib inilah Ki Joni juga mendapat gemblengan ke ilmuwan tentang kegaiban.

Selain itu juga ia digembleng oleh Eyang Warok Jo di Ponorogo, yang mengajarkan ilmu warok yang merupakan tradisi keluarga Ki Joni dari turunan Eyang Sutowijoyo.

Dengan ilmu yang ia peroleh, Ki Joni berharap dapat membantu orang lain yang mengalami kegagalan dalam percintaan. Sebagai seorang abdi dalem keraton Surakarta, ia juga terus mengabdikan dirinya dalam pengabdian kepada keraton dan masyarakat sekitar.

Ki Joni Asmoro adalah contoh nyata bahwa meskipun mengalami kegagalan dalam hidup, kita masih bisa bangkit dan belajar dari pengalaman tersebut. Ia memilih untuk berubah dan memperbaiki diri serta menggunakan ilmu yang ia miliki untuk membantu orang lain. Semoga kisah hidup Ki Joni Asmoro dapat menginspirasi dan memberikan motivasi bagi kita semua.